Reproduksi bacaan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia serta disisusun dengan pokok pembahasan mengenai “Reproduksi
Bacaan”.
Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi diri kami khususnya dan untuk pembaca pada umumnya sebagai bahan wacana untuk menambah kebutuhan mahasiswa
yang mengambil Mata Kuliah ini dan sebgai bahan wacana untuk menambah
pengetahuan mahasiswa tentang hal yang berhubungan dengan Bahasa Indonesia.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati , saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat
kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah ini, dan
pada tugas lainnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Banjarmasin, Oktober 2016
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar
Isi.....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Ringkasan............................................................................................3
1.1
Cara meringkas.............................................................................................4
2. Pengertian
Ikhtisar................................................................................................5
2.1 Perbedaan Ringkasan dan Ikhtisar.............................................................5
3. Pengertian Resensi................................................................................................6
3.1 Dasar Resensi.................................................................................................6
3.2 Bentuk
Resensi...............................................................................................7
3.3 Isi Resensi.......................................................................................................8
3.4 Kualifikasi Peresensi.....................................................................................9
3.5 Unsur-unsur Resensi....................................................................................10
3.6 Nilai Buku.....................................................................................................11
4. Pengertian Rangkuman.......................................................................................12
4.1 Konsep
5W1H...............................................................................................13
5. Pengertian Sintesis........…………….....……...……………………………..14
5.1 Cara Mensintesis...............................................................................14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
Daftar
Pustaka……………………………………………......……………………16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya
ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah yang telah ada. Reproduksi karya
ilmiah yang digunakan untuk mengubah kembali karya ilmiah yang sudah ada antara
lain : Ringkasan, Ikhtisar, Resensi, Rangkuman dan Sintesis.
Ringkasan dan Ikhtisar jika kita lihat dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ringkasan, dan ikhtisar memiliki arti
yang sama.
Ringkasan : hasil meringkas, singkatan cerita.
Ikhtisar : pandangan secara ringkas (yang
penting-penting saja)
Bedanya bila ringkasan disajikan dengan
menggunakan bahasa pengarang asli, struktur penyajian, dan gaya bahasa
mempertahankan yang asli.
Maka ikhtisar menggunakan gaya bahasa, struktur
penyajian, dan sudut pandang penulis ikhtisar.
Sedangkan Resensi merupakan tulisan dalam bentuk
sederhana dengan mengungkapkan kembali isi secara ringkas, mengulas, serta
memberikan penilaian atas bacaan untuk dijadikan rekomendasi kepada pembaca.
Rangkuman merupakan bentuk ringkas yang bersifat
menyeluruh, padat, dan memuat unsur utama dalam bacaan.
Sintesis merupakan kegiatan merangkum berbagai pengertian
atau pendapat dari beberapa sumber bacaan yang dipandang dari sudut pandang
sehingga menjadi tulisan yang sama sekali baru.
1
B.
Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang diatas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian ringkasan?
2. Apa pengertian ikhtisar ?
3. Apa perbedaan ringkasn dan ikhtisar?
4. Apa pengertian resensi?
5. Apa pengertian rangkuman?
6. Apa pengertian sintesis?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari ringkasan
2. Untuk mengetahui pengertian dari ikhtisar
3. Untuk mengetahui perbedaan dari ringkasan dan
ikhtisar
4. Untuk mengetahui pengertian dari resensi
5. Untuk mengetahui pengertian dari rangkuman
6. Untuk mengetahui pengertian dari sintesis
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1.
Pengertian Ringkasan
Ringkasan (precis) merupakan cara
yang efektif untuk menyajikan suatu tulisan yang panjang dalam bentuk singkat
dan padat. Kata precis sebenarnya berarti
memotong atau memangkas . Karena
itu, membuat ringkasan dari tulisan yang panjang dapat diumpamakan seperti
“memangkas” sebatang pohon hingga
tinggal batang, cabang-cabang dan ranting-ranting yang terpenting, beserta
daun-daun yang diperlukan. Dengan
demikian, yang dipertahankan hanya esensi pohonnya.
Bentuk ringkas dari
karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak
mninggalkan urutan dasar dari aslinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang
lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak
jelas.
Ringkasan adalah
penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan
efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat
merupakan ringkasan sebuh buku, bab, ataupun artikel.
Fungsi sebuah
ringkasan adalah untuk memahami sebuah buku atau karangan. Dengan membuat
ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam
gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang,
melaluiringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Ciri-ciri ringkasan : Inti tidak meninggalkan urutan dasar
kerangka. Kerangka dasar masih tampak jelas, memangkas gagasan utama menjadi
lebih ringkas. Tujuannya untuk memangkas gagasan.
3
1.1.
Cara
meringkas
Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat
ringkasan yang baik adalah sebagai
berikut.
a. Peringkas
membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum, maksud, serta sudut pandang penulis asli.
Untuk itu, judul dan daftar isi tulisan dapat dijadikan pegangan.
b. Peringkas
mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau menggarisbawahinya.
Fungsi pencatatan ini adalah untuk memudahkan peringkas meneliti kembali apakah
pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak. Jika masih ada gagasan yang tidak penting, gagagasan tersebut dapat dihilangkan. Selain
itu, catatan ini berfungsi menjadi dasar bagi proses reproduksi naskah
selanjutnya.
c. Peringkas
memproduksi bacaan. Peringkas menyusun kembali suatu bacaan secara singkat
(ringkasan) berdasarkan gagasan utama yang dicatat dalam langkah kedua diatas.
Dalam proses ini gunakan kalimat-kalimat sendiri , rangkai gagasan-gagasan itu
ke dalam ulisan tanpa menghilangkan kekhasan penulis asli.
d. Ketentuan
yang diperhatikan pada waktu menyusun ringkasan.
1).
Gunakan kalimat tunggal, jangan kalimat majemuk
2).
Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata; gagasan yang
panjang diganti dengan gagasan sentral saja . Tidak semua kalimat harus
dicermati. Ada kalimat bahkan alenia yang
dapat diabaikan.
3).
Jika perlu, semua keterangan atau kata sifat
dibuang. Jika akan dipertahankan, gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.
4).
Pertahankan sususan gagasan asli serta ringkaslah gagasan sesuai dengan urutan tulisan asli. Jangan memasukkan gagasan,
komentar, dan interpretasi peringkas ke dalam
ringkasan.
5). Buanglah
contoh dan penjelasan rinci, dan ubahlah dialog menjadi dialog tidak langsung,
tetapi jangan mengubah pola pikiran penulis asli.
4
2.
Pengertian Ikhtisar
Baik ringkasan maupun ikhtisar merupakan kegiatan
menyusun intisari tulisan asli. Ikhtisar adalah rangkuman yang dianggap penting
oleh penyusun ikhtisar yang digali dari bacaan (Utorodewo dkk. 2004).
Dalam penulisan ikhtisar,
urutan karangan asli tidak perlu dipertahankan , tidak perlu isi seluruh
karangan itu disampaikan secara proporsional (keseimbangan) Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan
inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya.
Ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari
beberapa bab dapat dipergunakan sebagai penjelasan inti atau pokok masalah,
sementara bagian atau bab-bab yang kurang penting dapat diabaikan.
Ikhtisar bercirikan tulisan baru yang mengandung
sebagian gagasan dari tulisan asli yang dianggap penting oleh penyusun
ikhtisar, tidak mengandung hal baru, pikiran, atau opini penyusun ikhtisar.
Begitupula, kata-kata yang digunakan haruslah kata-kata dari penyusun ikhtisar
sendiri.
2.1.
Perbedaan Ringkasan dan
Ikhtisar
Unsur
Pembeda
|
Ringkasan
|
Ikhtisar
|
Urutan isi
|
Tetap
dipertahankan seperti naskah asli.
|
Tidak perlu berurutan, dapat
langsung ke inti atau pokok masalah dan pemecahannya atau dari yang dianggap
penting ke yang kurang penting.
|
Sudut Pandang
|
Asli dari penulis.
|
Ada unsur gaya personal
dari penyusun ikhtisar.
|
Perbandingan
bagian bab
|
Tetap
dipertahankan secara proprorsional .
|
Tidak perlu
proporsional.
|
Ilustrasi
|
Tidak perlu.
|
Dapat diberikan asalkan mendukung isi.
|
5
3.
Pengertian Resensi
Resensi adalah tulisan dalam bentuk
sederhana dengan mengungkapkan kembali isi secara ringkas, mengulas, serta
memberikan penilaian atas tulisan. Tujuan penulisan resensi umumnya
menginformasikan hal-hal yang termuat dalam sebuah tulisan secara sekilas
kepada pembaca. Dengan adanya resensi, pembaca dapat memutuskan apakah tulisan
tersebut patut dibaca secara lebih mendalam atau tidak.
Dalam praktiknya, resensi banyak
dimanfaatkan sebagai cara memperkenalkan atau mempromosikan buku-buku baru dari
penerbit kepada masyarakat umum melalui media cetak. Istilah resensi buku dalam
beberapa media cetak disebut timbangann buku, laporan buku, apresiasi buku,
bedah buku, rehal, maktabah, sorotan buku, ulasan buku, berita buku, dan
sebagainya.
Dalam menyusun resensi, dilakukan
kegiatan kombinasi antara menguraikan, meringkas, dan mengkritik secara
objektif sebuah buku. Pembaca, selain mengharapkan ringkasan isi buku, juga
mengharapkan kritik terhadap mutu dan faedah buku tersebut.
3.1 Dasar Resensi
Ada dua faktor yang dapat menjadi
pertimbangan agar peresensi dapat memberikan penilaian secara objektif terhadap
buku yang diserensinya. Pertama, peresensi
mengetahui sepenuhnya apa tujuan penulis asli. Tujuan ini dapat diketahui dari
kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Kedua, ia harus menyadari apa maksud dan tujuan menulis resensi
itu. Peresensi perlu memerhatikan siapa pembacanya, apakah resensi relevan
dengan kebutuhan pembaca, bagaimana selera dan tingkat pendidikan pembaca, dan
sebagainya.
6
3.2 Bentuk Resensi
Resensi
berisi semua dasar ide dan kebenaran isi penulis buku. Karena itu, resensi
disusun dengan memerhatikan bentuk-bentuk di bawah ini.
a.
Ringkasan. Dalam
resensi, ditulis bentuk ringkasan yang tidak berpihak kepada pribadi, tetapi
berdasarkan fakta dan seluruhnya objektif. Sebuah buku tentu memaparkan
berbagai macam persoalan, dari sekian persoalan yang ada dalam buku tersebut,
isinya dapat diringkas dalam sebuah uraian yang padat dan jelas. Caranya,
pilihlah dan tonjolkanlah hal-hal yang terdapat di dalam buku tersebut.
b.
Deskripsi buku. Buku
dipandang secara keseluruhan dengan mengupas teknik atau gaya penulisan,
kebahasaan, hingga substansi buku.
c.
Kritik. Dalam resensi,
perlu pula mengkritik penulis buku, dilihat dari kompetensi acuan pustaka yang
digunakan hingga metode penyampaiannya.
d.
Apresiasi. Apresiasi
dikemukakan dengan mengangkat pendapat-pendapat pribadi penulis buku ditunjang
oleh pengalaman dan pengetahuan yang ada.
e.
Praduga. Praduga berisi
prasangka peresensi terhadap penulis. Kemungkinan ada penulis yang sangat
berambisi mengejar keuntungan ekonomis atau menyatakan pendapat yang
mementingkan diri sendiri.
7
3.3
Isi Resensi
Resensi memuat aspek-aspek berikut.
1. Fisik
buku
Bagian fisik
buku meliputi judul, penulis/editor, penerjemah (jika buku terjemahan),
penerbit, tebal buku (bagian awal dan bagian inti). Bagian ini dikemukakan pada
bagian awal.
2. Isi buku
Ulasan isi buku mencakup
a. Tujuan
penulisan buku, yang umumnya dicantumkan pada bagian pendahuluan.
b. Isi
buku secara umum, yang terlihat dari daftar isi dan pendahuluan.
c. Penilaian
kualitas isi, yang didasari kriteria kesahihan, kebermanfaatan, keandalan,
kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian, kelangkaan, dan sebagainya; dapat
pula membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain, baik yang ditulis oleh
penulis yang sama maupun berbeda.
3. Bahasa
Bahasa buku juga
diulas karena berhubungan dengan pemahaman terhadap isi buku. Bahasa merupakan
media untuk menyampaikan pesan. Karena itu, bahasa menjadi salah satu unsur
penting dalam resensi. Unsur bahasa yang diulas mencakup kelancaran berbahasa
(penyampaian), istilah, kosakata, kalimat, gaya penyajian, dan keluwesan
pemakaiannya.
4. Organisasi
Organisasi buku
berkaitan dengan cara-cara penataan ide buku. Organisasi dapat diulas dari segi
kepaduan, urutan, keruntutan, kelogisan, dan kesistematisan.
5. Penulis
buku
Latar belakang
penulis disoroti, terutama latar belakang pendidikan, pengalaman menulis,
keluasan wawasannya.
8
Secara ringkas,
berikut butir-butir yang umumnya disinggung dalam resensi:
1. Deskripsi
buku: penerbit, penulis, dan karya-karyanya, tebal buku, format, jumlah
halaman, bab, dan sebagainya.
2. Jenis
buku yang diresensi: teori, pendidikan, petunjuk praktis
3. Sampul
buku
4. Latar
belakang penulisan dan pengalaman penulis
5. Judul
6. Sistematika
7. Ikhtisar
8. Keunggulan:
bobot ilmiah, keterbacaan, organisasi, kualitas, fungsi dalam pengembangan
ilmu.
9. Kualitas
fisik: jenis kertas, jenis dan besar huruf
3.4
Kualifikasi
Peresensi
Untuk
dapat meresensi, Anda perlu memiliki kualifikasi sebagai berikut.
a. Memiliki
pengetahuan dalam bidangnya. Hanya seorang yang pakar di bidangnya yang mampu
dan pantas menimbang buku tentang bidang yang digelutinya.
b. Memiliki
kemampuan analisis. Peresensi mampu menemukan maksud penulis buku, kemudian
membedakan hal pokok dari hal yang kurang pokok, dan mempertimbangkan
hubungannya.
c. Memiliki
pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Peresensi buku memiliki pengetahuan
yang cukup di bidang lain yang relevan dengan buku yang akan diresensi
9
d. Memiliki
pengetahuan dalam bidangnya. Hanya seorang yang pakar di bidangnya yang mampu
dan pantas menimbang buku tentang bidang yang digelutinya.
e. Memiliki
kemampuan analisis. Peresensi mampu menemukan maksud penulis buku, kemudian
membedakan hal pokok dari hal yang kurang pokok, dan mempertimbangkan
hubungannya.
f.
Memiliki pengetahuan
dalam acuan yang sebanding. Peresensi buku memiliki pengetahuan yang cukup di
bidang lain yang relevan dengan buku yang akan diresesnsi.
3.5 Unsur-unsur Resensi
Berikut ini
adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1.
Judul resensi –
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan
memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2.
Menyusun data buku,
format menyusun data Buku :
1.
Judul buku
2.
Pengarang
3.
Penerbit
4.
Tahun terbit beserta
cetakannya
5.
Dimensi buku
6.
Harga buku
3.
Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang
sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan
secukupnya keunggulan dan kelemahan buku, rumusan
kerangka buku dan penggunaan bahasa.
10
Isi resensi diantaranya memuat
:
·
Membuat informasi
umum tentang buku yang diresensi.
·
Menentukan judul
resensi.
·
Membuat ringkasan
secara garis besar.
·
Memberikan
penilaian buku.
·
Menonjolkan sisi
lain dari buku yang diresensi.
·
Mengulas manfaat
buku tersebut bagi pembaca.
·
Penilaian dari segi
kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
4.
Penutup resensi
buku
Pada bagian penutup biasanya
berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut
ditujukan.
3.6 Nilai
Buku
Nilai sebuah buku baru dikaitkan dengan
fungsi buku bagi pembaca, yaitu nilai ekonomis, nilai spiritual, nilai
pendidikan, dan profesi. Apabila buku mendorong pembaca memperoleh kreativitas
baru yang secara ekonomis dapat dijual, hal ini menandakan buku tersebut
mempunyai nilai ekonomis. Apabila pembaca memperoleh informasi yang dapat
memberikan kepuasan batin, hal itu berarti buku tersebut mengandung nulai
spiritual. Apabila pembaca mendapatkan keterampilan baru dari membaca buku, itu
berarti buku tersebut memiliki nilai pendidikan. Begitu pula, apabila pembaca
dapat mengembangkan karier dan profesinya dengan lebih baik lagi melalui buku,
hal itu menandakan buku tersebut memiliki nilai profesi.
11
4. Pengertian Rangkuman
Secara
umum dikatakan bahwa rangkuman merupakan bentuk ringkasan atau risalah dari
tulisan asli. Secara khusus, rangkuman
adalah bentuk bentuk tulisan yang mengiktihsarkan sesuatu dengan menggunakan
kata-kata perangkum sendiri. Keterampilan menyusun rangkuman harus dimiliki
oleh setiap orang ketika akan merangkum berita, surat, laporan, rapat, atau apa
pun bentuk pembicaraan dalam sebuah pertemuan.
Rangkuman merupakan hasil dari
kegiatan merangkum atau suatu hasil kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih
singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum
dengan rangkumannya. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok)
teks aslinya.
Manfaat merangkum
antara lain sebagai berikut :
1.
Menemukan secara
cepat informasi yang dibutuhkan .
2.
Menemukan
bagian-bagian penting isi buku.
3.
Dapat menggambarkan
keadaan mengenai isi buku.
4.
Waktu yang
digunakan jauh lebih singkat.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh perangkum.
1. Rangkuman
hanyalah mengungkapkan gagasan pokok atau bagian-bagian yang penting dari
tulisan asli.
2. Perangkum
dapat menghilangkan contoh, ilustrasi, keterangan atau penjelasan.
3. Rangkuman
disusun untuk beberapa kepentingan, seperti mendebat, mendukung, memperluas
pemikiran penulis tulisan asli.
4. Panjang
rangkuman tidak boleh lebih dari sepertiga panjang tulisan asli.
5. Perangkum
tidak boleh mengubah sistematika atau
urutan gagasan.
6. Perangkum
harus menjaga keseimbangan dengan apa yang di bahas penulis.
12
4.1 Konsep 5W1H
Dalam membuat sebuah rangkuman, teknik menjawab
pertanyaan merupakan teknik yang paling mudah untuk menentukan informasi
penting. Bentuk itu adalah menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana,
mengapa, dan bagaimana (5W1H).
1. Ada
dapat digunakan untuk menginformasikan hal apa, ada apa, apa yang terjadi?
2. Siapa
dapat digunakan untuk menginformasikan siapa (pelaku) yang mengalami, siapa
tokohnya, dan lain-lain.
3. Kapan
dapat dignakan untuk menginformasikan kapan (waktu) terjadi, pukul berapa, dan
lain-lain.
4. Di
mana dapat digunakan untuk menginformasikan di mana terjadi (tempat), ke mana
mengadu, dan lain-lain.
5. Bagaimana
dapat digunakan untuk menginformasikan hal yang menyatakan alasan.
6. Mengapa
dapat digunakan untuk menginformasikan hal yang menyatakan alasan.
Selain menggunakan panduan
pertanyaan yang berguna untuk menetukan informasi
penting, membuat rangkuman juga
dapat dilakukan dengan cara mencari kata-kata kunci. Kata-kata kunci (gagasan
utama) merupakan kata penting yang harus dipahami agar dapat memahami
keseluruhan isi.
Contoh:
Dewasa
ini banyak di antara kita tidak lagi membawa uang tunai untuk melakukan
pembayaran. Meskipun membawa, itu pun dalam jumlah kecil yang biasanya untuk
membayar parkir atau masuk toilet. Kemudahan yang ditawarkan kartu kredit dan
kartu debit memang menggiurkan. Namun, transaksi nontunai ibarat pedang bermata
dua. Jika arif di gunakan dan mampu menggontrolnya, hasilnya lua biasa.
Sebaliknya, jika penggunaannya tidak di kontrol, dampaknya akan mengerikan, seperti
barang yang tidak di butuhkan dibeli dan akhirnya saldo di rekening berkurang
tidak terasa. Karena itu, berperilakulah dengan penuh perencanaan (Kompas, 9 Desember
2012).
13
5. Pengertian Sintesis
Sintesis
adalah kegiatan merangkum berbagai pengertian atau pendapat dari beberapa
bacaan yang di pandang dari sudut pandang sendiri sehingga menjadi tulisan yang
sama sekali baru. Untuk dapat menulis sintesis, Anda perlu menguasai teknik
membuat kutipan dan daftar acuan. Sinstesis di bangun atas kutipan- kutipan
yang dikumpulkan beserta pemahamannya. Jadi, sintesis merupakan simpulan
berdasarkan pemahaman penulis atas beberapa sumber (Utorodewo dkk. 2004)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat sintesis.
a.
Bacalah secara kritis
b.
Cari bagian yang akan
ditekankan sesuai dengan kepentngan tulisan.
c.
Bersikaplah objktif
tehadap pendapat ahli yang dikutip.
d.
Pertajamlah sudut
pandang.
e.
Carilah kaitan
antarbacaan tentang hal yang akan disoroti.
5.2 Cara Mensintesis
Membuat sintesis perlu di latih dalam menulis ilmiah
karena keterampilan ini memperlihatkan kemampuan penulis memahami bacaan-bacaan
dan mengaitkan antarbacaan sehingga terungkap pertalian dan perkembangannya.
Cara mensintesis bacaan adalah sebagai berikut.
1. Bacalah
(bila perlu berkali-kali) dan pahami betul sumber bacaan yang akan dirujuk.
2. Hubungkan
sudut pandang penulis sintesis dengan sudut pandang yang terkandung dalam
sumber bacaan.
3. Sajikan
sintesis kepada pembaca dengan cara meyakinkan.
14
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
a. Ringkasan merupakan
sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah pemahaman. Ringkasan memiliki
banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong atau
memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang
panjang dalam bentuk singkat.
b. Ikhtisar merupakan
intisari dari sebuah objek tulisan yang dirangkum dan berbentuk ringkasan.
Ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli. selain itu, ikhtisar tidak perlu memberikan isi dari karangan secara proporsional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya.
Ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli. selain itu, ikhtisar tidak perlu memberikan isi dari karangan secara proporsional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya.
c.
Resensi adalah
suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Resensi bertujuan
menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuaah buku atau karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak
d. Rangkuman adalah
hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil dari kegiatan meringkas suatu
uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proposional antara bagian
yang dirangkum dengan rangkumannya.
e. Sintesis merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber.
15
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanti,
Sri Hapsari, dkk
Bahasa Indonesia : Penulisan dan
Penyajin Karya Ilmiah/Sri Hapsari Wijayanti, dkk.,-Ed. 1-Cet 1.- Jakarta :
Rajawali Pers, 2013
Komentar
Posting Komentar